Futsal
adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan,
dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu
juga diizinkan
memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola
dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal
turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal"
adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis,
futbol dan sala.
SEJARAH FUTSAL
Futsal
dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani.
Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di
Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam
gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan,
pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya,
mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal
dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération
Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga
Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan
internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya
diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil.
Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun
1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan
Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya
bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982,
berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di
Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari
Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.
Pertandingan
futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas
Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.
TEKNIK DASAR FUTSAL
Dalam
olahraga futsal ada beberapa elemen dasar yang harus anda pahami, secara umum
futsal hampir mirip dengan bermain sepak bola konvensional. Akan tetapi, ada
beberapa hal yang perlu dilakukakan dengan keahlian khusus.
Berikut
ini teknik-teknik dasar dalam futsal yang wajib harus di kuasai oleh setiap
pemain futsal :
1.
Kontrol Bola
Teknik mengontrol bola dalam permainan futsal
bisa dilakukan dengan memakai kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan telapak
kaki sebelah depan dengan memanfaatkan sol sepatu. Teknik mengontrol bola
dengan sol sepatu dalam futsal sangat penting sehingga harus dikuasai oleh
setiap pemain.
2.
Passing / Mengumpan
Umpan atau passing bisa dilakukan dengan
menggunakan beragam sisi kaki, yaitu menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian
luar, ujung kaki, tumit, atau sisi bawah. Akan tetapi, yang paling baik adalah
menggunakan kaki bagian dalam dengan arah mendatar atau passing panjang yang
menyusur tanah, sebab umpan / passing akan mempunyai akurasi paling baik dalam
permainan futsal.
3.
Dribling / Menggiring
Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah
permainan futsal, seorang pemain futsal harus mempunyai keahlian dalam
menggiring bola.
Ada beberapa teknik dalam menggiring bola yang
harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam
menggiring bola pada permainan futsal :
Ø Dribbling menggunakan kaki bagian
luar
Dengan teknik ini bila menggunakan kaki kanan
pemain futsal dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Namun,
teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki
kanan, dan sebaliknya.
Ø Dribbling menggunakan kaki bagian
dalam
Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh
lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya.
Namun, teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan
kaki kanan, dan sebaliknya.
Ø Dribbling menggunakan bagian
punggung kaki
Dribbling ini menggunakan bagian punggung kaki
dengan arah lurus jika tidak ada lawan yang menghalangi. Namun, teknik ini
kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan sebab
gerak yang terbatas.
4.
Menendang Keras ( Shooting )
Teknik menendang keras
yang efektif dalam permainan futsal adalah menendang bola dengan memakai ujung
kaki atau sepatu dan dengan punggung kaki, dengan ujung kaki / sepatu ini bola
akan melesat cukup kencang dan bola juga akan tetap bergerak lurus. Namun,
teknik ini harus dilakukan dengan pemain yang mempunyai skill tinggi dan sudah
terlatih, sebab teknik ini mempunyai kesulitan bola yang tidak bisa di baca
arahnya. Teknik dengan punggung kaki ini sudah biasa dan
banyak di lakukan dalam permainan sepakbola sehingga dapat dengan mudah di
lakukan di dalam permainan futsal.
5.
Kecepatan
Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan,
maka pemain futsal dituntut cepat dalam mengalirkan bola, bergerak mencari
ruang untuk menerima umpan, dan bereaksi, karena dengan pergerakan yang cepat,
seorang pemain futsal akan bisa mengecoh lawan dan dalam melakukan penjagaan
serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu ketika melakukan
penyerangan ataupun ketika bertahan. Oleh sebab itu kecepatan wajib dikuasai
sebagai salah satu teknik dasar futsal.
6.
Fisik
Dalam permainan futsal ini dituntut untuk
banyak bergerak, berlari dengan kecepatan dan kekuatan maka diperlukan fisik
yang bugar, sebab tanpa fisik yang baik sangat sulit seorang pemain futsal
menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.
PERATURAN
FUTSAL
PERATURAN 1
LAPANGAN
UKURAN
Lapangan
harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjangdari
garis gawang:
Panjang : Minimal25 m, Maksimal 42 m
Lebar :
Minimal 15 m, Maksimal 25 m
Ukuran
Pertandingan Internasional:
Panjang : Minimal 38 , maksimal 42 m
Lebar :
Minimal 18 m ,Maksimal 22 m
TANDA LAPANGAN
v Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut
termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched
line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
v Lebar garis pembatas 8 cm.
v Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis
tengah.
v Titik tengah ditandai pada garis setengah
lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.
DAERAH PINALTI
Daerah
Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
v Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m,
ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
v Seperempat lingkaran digambarkan garis pada
sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari
masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m
berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang
tersebut.
TITIK PINALTI
Titik
Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang
dengan jarak
yang sama.
TITIK PINALTI KEDUA
Titik
pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua
tiang gawang dengan jarak yang sama.
TENDANGAN SUDUT
Seperempat
Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.
DAERAH PERGANTIAN PEMAIN
Daerah
pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua
sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.
Daerah
pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan
panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang
memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm
digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.
Daerah
Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini,
secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan
bebas pandangan.
GAWANG
Gawang
harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang
terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut
dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross
bar).
Jarak
antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke
palang gawang adalah 2 m.
Kedua
tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8
cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang
gawang dibahagian belakang yang diberi beban.
KESELAMATAN
Gawang
boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.
PERMUKAAN LAPANGAN
Permukaan
lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau
lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah
penggunaan bahan dari beton atau korn blok.
KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
KEPUTUSAN 1
Jika
garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya
diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan
pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari
titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
KEPUTUSAN 2
Penggunaan
lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya
untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang
bersifat Nasional dan Internasional.
KEPUTUSAN 3
Tanda/titik
dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan
kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila
tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
KEPUTUSAN 4
Tempat
duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat
disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.
PERATURAN 2
BOLA
KUALITAS DAN UKURAN
Bola
harus :
v Berbentuk bulat.
v Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
v Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
v Berat bola pada saat pertandingan dimulai
minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
v Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400
– 600 g/cm³).
PENGGANTIAN BOLA RUSAK
Jika
bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:
v Pertandingan dihentikan sementara.
v Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan
bola pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
Jika
bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan pada saat
permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok, tendangan bebas,
tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :
v Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan
peraturan biasa.
v Bola tidak dapat diganti selama pertandingan
tanpa ijin dari wasit.
KEPUTUSAN 1
Bola
dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.
KEPUTUSAN 2
Bola
tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm
pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 m. Dalam suatu
pertandingan atau kompetisi, hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis
minimal yang diatur dalam Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.
Dalam
suatu pertandingan atau kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya di bawah
pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal tergantung pada tiga logo
persyaratan yang tercantum pada bola:
v Logo resmi “FIFA APPROVED” atau “FIFA
INSPECTED” atau Referensi “International Match Ball Standard”
v Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa
bola tersebut telah diuji secara resmi dan sesuai dengan persyaratan teknis,
masing-masing kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2,
daftar persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori dikeluarkan oleh
FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan melaksanakan pengujian
tersebut.
v Asosiasi Nasional dapat
menyetujui penggunaan bola yang akan digunakan untuk kompetisinya sendiri atau
pada seluruh kompetisi yang digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah
satu dari tiga persyaratan yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2 Apabila
asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo “FIFA APPROVED” atau
“FIFA INSPECTED” untuk kompetisinya sendiri, maka asosiasi nasional juga harus
memperkenankan penggunaan bola yang memegang rancangan bebas royalti
“Internasional Matchball Standard”. Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi
lainnya dibawah pengawasan konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan
bentuk iklan komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat
kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik pembuatnya dengan
membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.
PERATURAN 3
JUMLAH PEMAIN
PEMAIN
Dalam
setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima
pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
PROSEDUR PERGANTIAN PEMAIN
Pergantian
pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung dengan
mengikuti peraturan kompetisi resmi yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi
atau asosiasi.
Jumlah
pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Jumlah
pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang
pemain yang
telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain
lainnya.
Pergantian
pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan
mengikuti persyaratan sebagai berikut:
v Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya
didaerah pergantiannya sendiri.
v Pemain yang ingin memasuki lapangan harus
melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain
yang diganti telah melewati batas lapangan.
v Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan
wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
v Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti
telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain
aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain
aktif.
Penjaga
gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Ketika
pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan
sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna
maka:
v Permainan dihentikan.
v Pemain yang diganti diperintahkan untuk
meninggalkan lapangan.
v Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan
menunjukkan kartu kuning.
v Permainan dimulai kembali dengan melakukan
tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola
berada ketika permainan dihentikan.
v Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan
bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat
yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.
Jika
pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk lapangan atau
pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan dari tempat atau daerah
pergantian pemain yang telah ditetapkan, maka:
v Permainan dihentikan.
v Pemain yang melanggar diperingatkan dan
menunjukkan kartu kuning.
Permainan
dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan
dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
Jika
bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dimana posisi bola berada
ketika permainan dihentikan.
KEPUTUSAN 1
Pada
permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain.
KEPUTUSAN 2
Jika
dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan, maka pemain
yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang), pertandingan harus
dihentikan untuk seterusnya.
KEPUTUSAN 3
Ofisial
tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya selama pertandingan berlangsung.
Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak boleh mencampuri gerakan para pemain dan
para wasit, dan harus selalu berlaku dengan yang wajar.
PERATURAN 4
PERLENGKAPAN PEMAIN
KESELAMATAN
Seorang
pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan
dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.
DASAR PERLENGKAPAN
Dasar
perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
v Seragam
atau kostum.
v Celana pendek – apabila pemain memakai celana
dalam stretch pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
v Kaos kaki.
v Pengaman kaki (shinguards).
v Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk
dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol
karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.
SERAGAM ATAU KOSTUM
v Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak
pada bagian belakang kostum.
v Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras
dengan warna bajunya.
Untuk
pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan kostum
dalam ukuran yang lebih kecil.
PENGAMAN KAKI (Shinguards).
Secara
keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
v
Terbuat
dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
v
Harus
memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
PENJAGA GAWANG
v Penjaga gawang diperkenankan memakai celana
panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.
v Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah
membedakannya dari pemain lain serta wasit.
v Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan
ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti,
oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain
itu sendiri.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Untuk
setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
Pemain
yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan
lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan
yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan
tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang kemudian
memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali,
ketika bola berada diluar permainan (when the ball is out of play)
MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN
Jika
Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan menunjukkan
kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran.
v Memulai kembali pertandingan dengan tendangan
bebas tidak langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada
ketika wasit hentikan permainan
KEPUTUSAN
v Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos
dalam yang memuat slogan atau iklan.
v Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan
slogan atau iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
v Baju kaos harus pakai lengan.
PERATURAN 5
WASIT
WEWENANG WASIT
Setiap
pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk
memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana ia
telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai
dengan ia meninggalkan lapangan tersebut.
KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB WASIT
v Memegang teguh Peraturan Permainan.
v Membiarkan permainan terus berlanjut ketika
terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang
dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan
tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim
yang membuat pelanggaran sebelumnya.
v Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan
laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau
ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai
pertandingan.
v Bertindak sebagai pencatat waktu jika
ofisial/petugas yang ditetapkan, tidak hadir.
v Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan
untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur
tangan luar.
v Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah
dan mengeluarkan pemain tersebut.
v Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun
yang tidak berkepentingan masuk kedalam lapangan.
v Menghentikan pertandingan jika, menurut
pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan
dari lapangan.
v Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola
keluar lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya
cidera ringan.
v Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan
memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2
KEPUTUSAN WASIT
Semua
keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final
dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya,
jika menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu
perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan
(belum) diakhiri.
KEPUTUSAN 1
Jika
wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara
bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka tetap keputusan wasitlah yang
dibenarkan.
KEPUTUSAN 2
Wasit
dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan pemain, tetapi
jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang
dibenarkan.
PERATURAN 6
WASIT KEDUA
TUGAS:
Wasit
kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan dari posisi
wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit kedua membantu wasit
untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan.
v Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan
untuk setiap pelanggaran Peraturan.
v Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan
dengan baik.Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit
kedua tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat membebas
tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur pergantian wasit kedua.
Seusai pertandingan melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.KEPUTUSAN
Penggunaan
wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.
PERATURAN 7
PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA
TUGAS DAN KEWAJIBAN
Seorang
pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah penunjukan. Mereka
duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi yang sama dengan daerah
pergantian pemain. Seorang pencatat waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan
jam/pencatat waktu yang sesuai (chronometer) serta peralatan yang diperlukan
lainnya untuk mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan
oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.
PENCATAT WAKTU (The Time Keeper)
Memastikan
bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No.8 dengan:
v Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu
(chronometer) setelah tendangan permulaan (kick-off).
v Menghentikan jam (chronometer) ketika bola
tidak dalam permainan.
v Memulai kembali permainan setelah tendangan
kedalam, gol (bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan
dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit
menjatuhkan bola.
v Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu
menit.
v Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum
ketika pemain telah dikeluarkan (send off).
v Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan
dan akhir dari pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari
time out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang digunakan
oleh wasit.
v Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi
masing-masing tim, memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan
ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim (Peraturan No.8)
v Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan
oleh masing-masing tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam
pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh
salah satu tim.
WASIT KETIGA
Wasit
ketiga membantu mencatat waktu:
v Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan
oleh masing-masing pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan memberi
sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
v Mencatat penghentian permainan dan
alasan-alasannya.
v Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
v Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang
mendapat peringatan dan dikeluarkan.
v Memberikan/menyediakan informasi yang relevan
mengenai permainan.
Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar
batas dilakukan oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas
tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada pihak atau
pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.
Dalam hal
cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.
KEPUTUSAN 1
Untuk
pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan pencatat waktu dan
wasit ketiga.
KEPUTUSAN 2
Untuk
pertandingan Internasional, jam pencatat waktu (chronometer) yang digunakan
harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang diperlukan (pencatatan
waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu menghukum dua menit bagi empat
pemain secara serentak/simultaneous), serta memantau pengumpulan kesalahan oleh
masing-masing tim selama setiap babak permainan.
PERATURAN 8
LAMANYA PERTANDINGAN
PERIODE PERMAINAN
WAKTU UNTUK TIME-OUT (waktu sela)
Setiap
Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak,
kondisi berikut dapat diberlakukan untuk [/li][/list]mendapatkan Time-out:
v Para pelatih tim diberikan wewenang meminta
kepada pencatat waktu untuk time-out selama satu menit.
v Time-out selama satu menit dapat diminta setiap
saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai
bola).
v Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk
time-out ketika bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi
sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
v Ketika time-out diberikan, para pemain harus
tetap berada didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin
menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada
garis pembatas lapangan (garis samping) – yang sejajar dengan tempat duduk Tim
dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki
lapangan.
v Tim yang tidak meminta time-out pada babak
pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali
time-out.
JARAK WAKTU ISTIRAHAT
Waktu
istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.
KEPUTUSAN DAN PENUGASAN
KEPUTUSAN 1
Jika
Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
KEPUTUSAN 2
Jika
peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu dilaksanakan pada akhir
dari waktu normal, maka tidak ada time-out selama perpanjangan waktu (extra
time) tersebut.
PERATURAN 9
MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI
PERMAINAN
PENDAHULUAN
Pemilihan
tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin
memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut.
Tim
lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan.
Tim yang
memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk mulai pertandingan
dibabak kedua.
Pada
babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang
gawang lawan.
TENDANGAN Permulaan (Kick-off)
Kick-off
adalah cara untuk memulai permainan:
v Pada permulaan babak pertama pertandingan.
v Setelah gol tercetak/tercipta.
v Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
v Pada permulaan masing-masing periode
perpanjangan waktu, jika dilakukan.
v Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari
kick-off.
PROSEDUR
v Seluruh pemain berada dalam setengah
lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m
dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
v Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
v Wasit memberikan isyarat untuk memulai
kick-off.
v Pada saat memulai pertandingan kick-off yang
sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan.
v Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk
kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
v Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan
permulaan dilakukan oleh tim lainnya (tim lawannya)
PELANGGARAN DAN SANGSI
v Jika penendang menyentuh
bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka
tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari
tempat terjadinya pelanggaran.
v Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam
daerah pinalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
v Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off,
maka kick-off
MENJATUHKAN BOLA/ BOLA WASIT
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai
kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan
cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati.
Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis
gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan
permainan.
PROSEDUR
Salah
seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada ketika permainan
dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini ia
menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah pinalti, ditempat terdekat dimana
bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola
dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Bola
dijatuhkan lagi/kembali..
v Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola
tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah).
v Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak
dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain.
KETENTUAN KHUSUS
v Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan
didalam daerah pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam
daerah pinalti.
v Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada
tim penyerang di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis
daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.
v Dropped ball untuk memulai kembali permainan di
dalam daerah pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik
terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
PERATURAN 10
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR
PERMAINAN
BOLA DI LUAR PERMAINAN
Bola di luar permainan, jika :
v Bola secara keseluruhan melewati garis gawang,
apakah menggelinding atau melayang.
v Permainan telah dihentikan sementara oleh
wasit.
v Bola menyentuh langit-langit.
BOLA DIDALAM PERMAINAN
Bola
dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
v Bola memantul dari tiang gawang atau memantul
palang gawang ke dalam lapangan.
v Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka
masih berada didalam lapangan.
KEPUTUSAN
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada
lapangan indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit,
Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada
lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan
kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit
dimana bola menyentuhnya.
PERATURAN 11
CARA MENCETAK GOL
GOL MASUK GAWANG
Kecuali
ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika keseluruhan
bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan dibawah
palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan, dibawa atau secara
sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk
penjaga gawang.
TIM PEMENANG
Tim yang
mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenangnya. Jika
kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak tercetak/tercipta gol, maka
pertandingan dinyatakan imbang atau seri.
PERATURAN DAN PERTANDINGAN
Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri,
peraturan kompetisi boleh menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan
waktu atau dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.
PERATURAN 12
KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN
JAHAT
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika
seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini,
dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati,
kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
v Menendang atau mencoba menendang lawan.
v Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
v Menerjang lawan.
v Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
v Memukul atau mencoba memukul lawan.
v Mendorong lawan.
Tendangan
bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain
melakukan pelanggaran sebagai berikut :
v Memegang lawan.
v Meludah pada lawan.
v Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut
bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai
oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan
syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang
berlebihan.
v Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha
menguasai bola.
v Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan
oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
Tendangan
bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Semua
pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang
diakumulasikan.
TENDANGAN PINALTI
Tendangan
pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah
pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam
permainan atau bola hidup.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Tendangan
bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang
telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
v Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia
menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis
tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.
v Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya,
dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).
v Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya,
setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh
rekan tim.
v Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya
atau kaki, lebih dari empat detik.
Tendangan
bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya
pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain:
v Bermain dengan cara yang membahayakan.
v Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan
pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak
permainan).
v Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari
tangannya.
v Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak
disebutkan sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan
untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.
Tendangan
bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya
pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak
langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana
pelanggaran terjadi.
SANGSI DISIPLIN
Kartu
kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para pemain atau para
(pemain) cadangan.
Para
wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada para pemain
dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan setelah isyarat
peluit akhir.
PELANGGARAN YANG DIPERINGATKAN
Seorang
pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan
pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
v Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak
sportif.
v Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan
melontarkan perkataan atau aksi yang tidak baik.
v Tetap melanggar Peraturan Permainan.
v Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat
memulai kembali permainan.
v Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak
yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan
bebas atau tendangan gawang.
v Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit
atau melanggar prosedur pergantian pemain.
v Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin
dari wasit.
Untuk
setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak
langsung, dilakukan
ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi
didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari
garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran
tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan
menunjukkan kartu kuning.
PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN DIKELUARKAN
Seorang
pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia
melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut :
v Pemain bermain sangat kasar.
v Pemain melakukan tindakan kasar.
v Meludah pada lawan atau orang lain.
v Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau
kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak
diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang
didalam daerah pinaltinya sendiri).
v Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan
menciptakan gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain
tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman
melalui tendangan bebas atau tendangan pinalti.
v Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina
atau kata-kata caci-maki
v Menerima
peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.
KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
Jika
permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan pelanggaran No.6
atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan lainnya, maka permainan
dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung yang diberikan kepada tim
lawan dan dilakukan ditempat dimana pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran
ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana
pelanggaran terakhir terjadi.
KEPUTUSAN – KEPUTUSAN
Ø Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit
(send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun
duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain
cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan,
kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain
secara sah telah diijinkan oleh pencatat waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan
sebagai berikut :
v Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan
4 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim
yang hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain kelimanya.
v Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan
terjadi gol, maka kedua tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
v Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5
pemain bermain melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan
jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 3 orang pemain
dapat menambah hanya satu orang pemain lagi.
v Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan
terjadi gol, maka kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
v Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu
dari tim dengan pemain yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa
menambah jumlah pemain.
Ø Tergantung pada peraturan 12.
Pemain
boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada
bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah
melewati garis tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan
oleh pemain lawan.
Tetapi,
jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan tipuan ketika bola dalam
permainan menghindari peraturan ini, pemain itu bersalah, berkelakuan tidak
sportif. Pemain diberikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning, dan
tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari
tempat di mana pelanggaran terjadi dalam kondisi seperti itu, tidak ada
hubungannya apakah penjaga gawang kemudian menyentuh bola dengan tangannya atau
tidak.
Pelanggaran
yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar dari ketentuan dan makna
dari peraturan 12.
Ø Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan
lawannya, harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be
sanctioned as serious foul play).
Ø Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan
adalah berniat menipu wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak
sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
Ø Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika
merayakan suatu gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif
(must be caution for unsporting behaviour)
Komentar
Posting Komentar