Allah telah menciptakan alam semesta, dari
ketiadaan. Dengan kuasa-Nya, Allah ciptakan sebuah ledakan besar. Sebuah
ledakan yang luar biasa, yang dibuat dengan perhitungan yang luar biasa cermat.
Sungguh tidak ada daya dan kuasa kecuali hanya milik Allah.
Seperseratus detik setelah ledakan, mulai
terbentuklah elektron dan positron. Partikel sub-atomik seperti proton dan
neutron ‘baru’ mulai terbentuk pada sepersepuluh detik setelah ledakan. Sesaat
kemudian, keadaan telah memungkinkan bagi proton dan neutron untuk membentuk
inti atom paling sederhana, Hidrogen. Setelah itu alam semesta terus
berkembang, bahkan hingga sekarang. Atom-atom mulai terbentuk, sebagian besar
saling berikatan membentuk molekul.
Materi-materi yang terbentuk terus menyebar, membentuk galaksi-galaksi, bintang-bintang, dan planet-planet. Dengan kuasa Allah, terbentuk galaksi yang kita namakan sekarang Galaksi Bimasakti. Sebagian kecil dari galaksi itu membentuk sistem tata surya, dengan matahari sebagai pusatnya. Dalam sistem itulah Bumi, planet tempat kita tinggal, berotasi dan berevolusi setiap waktu dengan keteraturan yang luar biasa. Allah tempatkan Bumi pada letak dan jarak yang sangat tepat untuk menyokong kehidupan.
Materi-materi yang terbentuk terus menyebar, membentuk galaksi-galaksi, bintang-bintang, dan planet-planet. Dengan kuasa Allah, terbentuk galaksi yang kita namakan sekarang Galaksi Bimasakti. Sebagian kecil dari galaksi itu membentuk sistem tata surya, dengan matahari sebagai pusatnya. Dalam sistem itulah Bumi, planet tempat kita tinggal, berotasi dan berevolusi setiap waktu dengan keteraturan yang luar biasa. Allah tempatkan Bumi pada letak dan jarak yang sangat tepat untuk menyokong kehidupan.
Di awal-awal masa hidupnya, Bumi adalah tempat
yang sangat panas. Namun keadaan itu memang telah diatur oleh Allah agar planet
ini dapat menyokong kehidupan. Hanya dalam keadaan yang sangat panas itulah
air, sumber utama kehidupan, dapat terbentuk dari reaksi antara atom hidrogen
dan oksigen. Setelah itu, Bumi perlahan ‘membaik’. Kondisinya mulai dapat
mendukung adanya kehidupan. Lalu Allah ciptakan makhluk hidup, dari makhluk
paling ‘sederhana’ semacam bakteri, hingga makhluk yang ‘lebih kompleks’
seperti tumbuhan, hewan, dan juga manusia.
Penciptaan manusia, juga seluruh alam semesta,
adalah bukti kekuasaan Allah. Atom-atom Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen,
Sulfur, dan Fosfor bergabung membentuk senyawa organik dengan struktur yang
sangat rumit. Tidak mungkin senyawa-senyawa tersebut terbentuk dengan
sendirinya secara kebetulan, tanpa adanya campur tangan Allah di dalamnya.
Senyawa-senyawa berstruktur rumit itu, dengan sistem yang juga rumit, membentuk
sel-sel. Sel-sel yang sama lalu membentuk jaringan. Jaringan-jaringan membentuk
organ. Organ-organ membentuk sistem organ. Semua itu bergabung, dengan
mekanisme yang sangat kompleks, menjadi satu individu. Kemudian Allah meniupkan
ruh ke dalamnya. Maha suci Allah dengan segala kekuasaannya.
إِنَّ
فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ
لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ ١٩٠
190. Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Maka, sebagai manusia yang berakal, kita seharusnya dapat
melihat tanda-tanda kebesaran Allah dari proses penciptaan alam semesta, langit
dan bumi. Tanda-tanda yang sangat jelas akan keberadaan Tuhan seluruh alam,
yang menciptakan semua makhluk dengan kerumitan sistem dan ketepatan
perhitungan yang luar biasa. Tidak mungkin semua kerumitan dan ketepatan itu
muncul dengan sendirinya secara kebetulan, tanpa ada yang menciptakan dan
mengatur segalanya, Dialah Allah yang telah menciptakan seluruh alam. Dialah
Allah Yang Mahahidup lagi Maha Mengatur.
Mari, kita semua merenungkan, betapa besarnya kekuasaan
Allah SWT. Mari kita melihat dan memikirkan alam semesta ini, agar semakin
jelas bagi kita, bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dengan begitu, maka
semakin bertambah pulalah keimanan kita kepada Allah SWT.
Demikian paparan singkat penulis, tentang penciptaan alam
semesta, semoga kita dapat mengambil manfaat dari tulisan yang sangat singkat
ini. Mohon maaf jikalau ada kesalahan kata yang saya tuliskan.
Akhir kata, penulis mengucapkan Selamat Hari Raya ‘Idul
Fithri. Semoga semua amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, Mohon maaf lahir
dan bathin.
Komentar
Posting Komentar